Searching for the truth … Read the Qur’an

AL QUR’AN: SEBUAH KEAJAIBAN BERSIFAT MATEMATIS

Posted by alisaid on 26 October 2007

Oleh: Ali Said

Keajaiban Al Quran dilihat dari sisi kandungannya telah banyak ditulis dan diketahui, tetapi keajaiban dilihat dari bagaimana Al Quran ditulis/disusun mungkin belum banyak yang mengetahui. Orang-orang non-muslim khususnya kaum orientalis barat sering menuduh bahwa Al Qur’an adalah buatan Muhammad. Padahal kalau kita baca Al Qur’an ada ayat yang menyatakan tantangan kepada orang-orang kafir khususnya untuk membuat buku/kitab seperti Al Quran dimana hal ini tidak mungkin akan dapat dilakukannya meskipun jin dan manusia bersatu padu membuatnya. Tulisan singkat ini bertujuan untuk menyajikan beberapa keajaiban Al Qur’an dilihat dari segi bagaimana Al Qur’an ditulis, dan sekaligus secara tidak langsung juga untuk menyangkal tuduhan tersebut, dimana Muhammad sebagai manusia biasa tidak mungkin dapat melakukan atau menciptakan sebuah Al Qur’an. Pandangan sains secara konvensional menempatkan matematika sebagai suatu yang prinsipil dari sebuah cabang pengetahuan dimana alasan dikedepankan, emosi tidak dilibatkan, kepastian menjadi hal yang ingin diketahui, dan kebenaran hari ini merupakan kebenaran untuk selamanya. Dalam masalah agama, ilmuan memandang bahwa semua agama sama, karena semua agama sama-sama tidak mampu memverifikasi atau menjustifikasi kebenaran melalui pembuktian yang dapat diterima oleh logika. Jadi suatu hal dikatakan valid jika ada bukti nyata, dan pembuktian ini merupakan sebuah prosedur yang dibentuk untuk membuktikan suatu realitas yang tak terlihat melalui sebuah proses deduksi dan konklusi yang hasil akhirnya dapat diterima oleh semua pihak. Dengan dasar tersebut, tulisan ini mencoba untuk membawa pembaca pada suatu kesimpulan bahwa Al Qur’an yang ditulis menurut aturan matematika, merupakan bukti nyata bahwa Al Qur’an adalah benar-benar firman Allah dan bukan buatan Nabi Muhammad. Kiranya patut juga direnungi apa yang dikatakan oleh Galileo (1564-1642 AD) bahwa . “Mathematics is the language in which God wrote the universe (Matematika adalah bahasa yang digunakan Tuhan dalam menuliskan alam semesta ini)” ada benarnya. Kebenaran bahasa matematika tersebut akan dibahas sekilas sebagai tambahan dari tema utama tulisan ini.   

Angka-angka Menakjubkan dari Beberapa Kata dalam Al Qur’an 

Kalau kita buka Al Quran dan kita perhatikan beberapa kata dalam Al Quran dan menghitung berapa kali kata tersebut disebutkan dalam Al Quran, kita akan peroleh suatu hal yang sangat menakjubkan. Mungkin kita betanya, berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencari dan menghitungnya. Dengan kemajuan teknologi khususnya komputer, hal tersebut tidak menjadi masalah. Tabel 1 menyajikan frekuensi penyebutan beberapa kata penting dalam Al Qur’an yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan tabel tersebut ada beberapa pelajaran yang dapat kita petik. Misalnya pada kata “dunya” dan “akhirat” yang disebutkan dalam Al Qur’an dengan frekuensi sama, kita dapat menafsirkan bahwa Allah menyuruh umat manusia untuk memperhatikan baik kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat secara seimbang. Artinya kehidupan dunia dan akhirat sama-sama penting bagi orang Islam. Selanjutnya pada penyebutan kata “malaaikat” dan “syayaathiin” juga disebutkan secara seimbang. Hal ini dapat mengindikasikan bahwa kebaikan yang direfleksikan oleh kata “malaaikah” akan selalu diimbangi oleh adanya kejahatan yang direfleksikan oleh kata “syayaathiin”. Hal lain juga dapat kita kaji pada beberapa pasangan kata yang lain.

      Tabel 1. Jumlah Penyebutan beberapa Kata Penting dalam Al Quran

   tabel11.jpg

Sumber: From the Numeric Miracles In the Holy Qur’an by Suwaidanhttp://www.islamicity.org

 

Beberapa kata lain yang menarik dari tabel tersebut adalah kata “syahr (bulan)” yang disebutkan sebanyak 12 kali yang menunjukkan bahwa jumlah bulan dalam setahun adalah 12, dan kata “yaum (hari)” yang disebutkan sebanyak 365 kali yang menunjukkan jumlah hari dalam setahun adalah 365 hari. Selanjutnya  Kata “lautan (perairan)” disebutkan sebanyak 32 kali, dan kata “daratan” disebut dalam Al Quran sebanyak 13 kali. Jika kedua bilangan tersebut kita tambahkan kita dapatkan angka 45.

 

Sekarang kita lakukan perhitungan berikut:

·         Dengan mencari persentase jumlah kata “bahr (lautan)” terhadap total jumlah kata (bahr dan barr) kita dapatkan: 
                         (32/45)x100% = 71.11111111111%

·         Dengan mencari persentase jumlah kata “barr (daratan)” terhadap total jumlah kata (bahr dan barr) kita dapatkan: 
                         (13/45)x100% = 28.88888888889%

Kita akan mendapatkan bahwa Allah SWT dalam Al Quran 14 abad yang lalu menyatakan bahwa persentase air di bumi adalah 71.11111111111%, dan persentase daratan adalah 28.88888888889%, dan ini adalah rasio yang riil dari air dan daratan di bumi ini.   

Al Qur’an Didisain Berdasarkan Bilangan 19 

Dalam kaitannya dengan pertanyaan yang bersifat matematis yang hanya memiliki satu jawaban pasti, maka jika ada beberapa ahli matematika, yang menjawab di waktu dan tempat yang berbeda dan dengan menggunakan metode yang berbeda, maka tentunya akan memperoleh jawaban yang sama. Dengan kata lain, pembuktian secara matematis tidak dipengaruhi oleh ruang dan waktu. Perlu diketahui bahwa dari seluruh kitab suci yang ada di dunia ini, Al Qur’an merupakan satu-satunya kitab suci yang seluruhnya ditulis dalam bahasa aslinya. Berkaitan dengan pembuktian, kebenaran Al Qur’an sebagai wahyu Allah yang sering dikatakan oleh orang barat sebagai ciptaan Muhammad, dapat dibuktikan secara matematis bahwa Al Qur’an tidak mungkin diciptakan oleh Muhammad.  Adalah seorang ahli biokimia berkebangsaan Amerika keturunan Mesir dan seorang ilmuan muslim, Dr. Rashad Khalifa yang pertama kali menemukan sistem matematika pada desain Al Qur’an. Dia memulai meneliti komposisi matematik dari Al Quran pada 1968, dan memasukkan Al Qur’an ke dalam sistem komputer pada 1969 dan 1970, yang diteruskan dengan menerjemahkan Al Qur’an ke dalam bahasa Inggris pada awal 70-an. Dia tertantang untuk memperoleh jawaban untuk menjelaskan tentang inisial pada beberapa surat dalam Al Qur’an (seperti Alif Lam Mim) yang sering diberi penjelasan hanya dengan “hanya Allah yang mengetahui maknanya”. Dengan tantangan ini, dia memulai riset secara mendalam pada inisial-inisial tersebut setelah memasukkan teks Al Qur’an ke dalam sistem komputer, dengan tujuan utama mencari pola matematis yang mungkin akan menjelaskan pentingnya inisial-inisial tersebut. Setelah beberapa tahun melakukan riset, Dr. Khalifa mempublikasikan temuan-temuan pertamanya dalam sebuah buku berjudul “MIRACLE OF THE QURAN: Significance of the Mysterious Aphabets” pada Oktober 1973 bertepatan dengan Ramadan 1393. Pada buku tersebut hanya melaporkan bahwa inisial-inisial yang ada pada beberapa surat pada Al Qur’an memiliki jumlah huruf terbanyak (proporsi tertinggi) pada masing-masing suratnya, dibandingkan huruf-huruf lain. Misalnya, Surat “Qaaf” (S No. 50) yang dimulai dengan inisial “Qaaf” mengandung huruf “Qaaf” dengan jumlah terbanyak. Surat “Shaad” (QS No. 38) yang memiliki inisial “Shaad”, mengandung huruf “Shaad” dengan proporsi terbesar. Fenomena ini benar untuk semua surat yang berinisial, kecuali Surat Yaa Siin (No. 36), yang menunjukkan kebalikannya yaitu huruf “Yaa” dan “Siin” memiliki proporsi terendah. Berdasarkan temuan tersebut, pada awalnya dia hanya berfikir sampai sebatas temuan tersebut mengenai inisial pada Al Qur’an, tanpa menghubungkan frekuensi munculnya huruf-huruf yang ada pada inisial surat dengan sebuah bilangan pembagi secara umum (common denominator).  Akhirnya, pada Januari 1974 (bertepatan dengan Zul-Hijjah 1393), dia menemukan bahwa bilangan 19 sebagai bilangan pembagi secara umum[1] dalam insial-inisial tersebut dan seluruh penulisan dalam Al Qur’an, sekaligus sebagai kode rahasia Al Qur’an. Temuan ini sungguh menakjubkan karena seluruh teks dalam Al Qur’an tersusun secara matematis dengan begitu canggihnya yang didasarkan pada bilangan 19 pada setiap elemen sebagai bilangan pembagi secara umum. Sistem matematis tersebut memiliki tingkat kompleksitas yang bervariasi dari yang sangat sederhana (bisa dihitung secara manual) sampai dengan yang sangat kompleks yang harus memerlukan bantuan program komputer untuk membuktikan apakah kelipatan 19. Jadi, sistem matematika yang didasarkan bilangan 19 yang melekat pada Al Quran dapat diapresiasi bukan hanya oleh orang yang memiliki kepandaian komputer dan matematika tingkat tinggi, tetapi juga oleh orang yang hanya dapat melakukan penghitungan secara sederhana. 

Selain 19 sebagai kode rahasia Al Qur’an itu sendiri, peristiwa ditemukannya bilangan 19 sebagai “miracle” dari Al Qur’an juga dapat dihubungkan dengan bilangan 19 sebagai kehendak Allah. Disebutkan di atas bahwa kode rahasia tersebut ditemukan pada tahun 1393 Hijriah. Al Qur’an diturunkan pertama kali pada 13 tahun sebelum Hijriah (hijrah Nabi). Jadi keajaiban Al Qur’an ini ditemukan 1393+13=1406 tahun (dalam hitungan hijriah) setelah Al Qur’an diturunkan, yang bertepatan dengan tahun 1974 M.

 

alquran1406.jpg

 

Surah 74 adalah Surah Al Muddatsir yang berarti orang yang berkemul (Al Quran dan Terjemahnya, Depag) dan juga dapat berarti rahasia yang tesembunyi, yang memang mengandung rahasia Allah mengenai keajaiban Al Qur’an. Dalam Surah 74 ayat 30-36 dinyatakan:

(74:30)            Di atasnya adalah 19.

(74:31)            Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka melainkan dari malaikat; dan tidaklah  Kami jadikan bilangan mereka itu (19) melainkan untuk:

                 cobaan/ujian/tes bagi orang-orang kafir,

                 meyakinkan orang-orang yang diberi  Al Kitab (Nasrani dan Yahudi),

                 memperkuat (menambah)keyakinan orang yang beriman,

                 menghilangkan keragu-raguan pada orang-orang yang diberi Al kitab dan juga orang-orang yang beriman, dan

                 menunjukkan mereka yang ada dalam hatinya menyimpan keragu-raguan; dan orang-orang kafir mengatakan: “Apakah yang dikehendaki Allah dengan perumpamaan ini?” Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia. Dan ini tiada lain hanyalah sebuah peringatan bagi manusia.

(74:32) Sungguh, demi bulan.

(74:33) Dan malam ketika berlalu.

(74:34) Dan pagi (subuh) ketika mulai terang.

(74:35) Sesungguhnya ini (bilangan ini) adalah salah satu dari keajaiban yang besar.

(74:36) Sebagai peringatan bagi umat manusia.  

Sebagian besar ahli tafsir menafsirkan 19 sebagai jumlah malaikat. Menurut Dr. Rashad Khalifa,  menafsirkan bilangan 19 sebagai jumlah malaikat adalah tidak tepat karena bagaimana mungkin jumlah malaikat dapat dijadikan untuk ujian/tes bagi orang-orang kafir, untuk meyakinkan orang-orang nasrani dan yahudi, untuk meningkatkan keimanan orang yang telah beriman dan juga untuk menghilangkan keragu-raguan. Jadi, tepatnya bilangan 19 ini merupakan  keajaiban yang besar dari Al Qur’an sesuai ayat 35 di atas, menurut terjemahan Dr. Rashad Khalifa (dan juga terjemahan beberapa penterjemah lain). Jadi pada ayat 35 kata “innahaa” merujuk pada kata “’iddatun” pada ayat 31.

 

Mengapa 19? 

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, perlu dijelaskan tentang sistem bilangan. Kita pasti mengenal betul sistem bilangan Romawi yang masih sangat dikenal pada saat ini, seperti I=1, V=5, X=10, L=50, C=100, D=500 dan M=1000. Seperti halnya pada sistem bilangan Romawi, sistem bilangan juga dikenal pada huruf-huruf arab. Bilangan yang ditandai pada setiap huruf dikenal sebagai “nilai numerik (numerical value atau gematrical value)”. Click link ini untuk mengetahui lebih jauh tentang nilai numerik. 

Setelah mengetahui nilai dari setiap huruf arab tersebut, kita dapat menjawab mengapa 19 dipakai sebagai kode rahasia Allah dalam Al Qur’an, dan sekaligus dapat digunakan untuk mengungkap keajaiban Al Qur’an. Berikut beberapa hal yang dapat digunakan untuk menjelaskan mengapa 19.

 

* 19 merupakan nilai numerik dari kata “Waahid” dalam bahasa arab  yang artinya ‘esa/satu’ (lihat Tabel 2) Tabel 2. Nilai numerik dari kata “waahid” 

  alquranwahid.jpg

 * 19 merupakan bilangan positif pertama dan terakhir (1 dan 9), yang dapat diartikan sebagai Yang Pertama dan Yang Terakhir seperti yang dikatakan Allah, misalnya, pada QS 57 ayat 3 sebagai berikut: “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu” (QS 57:3).   Kata “waahid” dalam Qur’an disebutkan sebanyak 25 kali, dimana 6 diantaranya tidak merujuk pada Allah (seperti salah satu jenis makanan, pintu, dsb). Sisanya 19 kali merujuk pada Allah. Total jumlah dari (nomor surat + jumlah ayat pada masing-masing surat) dimana 19 kata “waahid” yang merujuk pada Allah adalah 361 = 19 x 19. Jadi 19 melambangkan keesaan Allah (Tuhan Yang Esa). 

* Pilar agama Islam yang pertama juga dikodekan dengan 19

                            “La – Ilaha – Illa – Allah”  

 Nilai-nilai numerik dari setiap huruf arab pada kalimah syahadat di atas adalah dapat ditulis sebagai berikut

                 “30 1 – 1 30 5 – 1 30 1 – 1 30 30 5”  

Jika susunan angka tersebut ditulis menjadi sebuah bilangan, diperoleh   = 30113051301130305 = 19 x …  atau merupakan bilangan yang mempunyai kelipatan 19.   Jadi jelaslah bahwa 19 merujuk kepada keesaan Allah sebagai satu-satunya dzat yang wajib disembah.   

 

 

 

Beberapa Contoh Bukti-bukti yang Sangat Sederhana tentang Kode 19 

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa desain Al Qur’an yang didasarkan bilangan 19 ini, dapat dibuktikan dari penghitungan yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat komplek. Berikut ini hanya sebagian kecil dari keajaiban Al Quran (sistim 19) yang dapat ditulis dalam artikel singkat ini.  Fakta-fakta yang sangat sederhana:

(1) Kalimat Basmalah pada (QS 1:1) terdiri dari 19 huruf arab.

(2) QS 1:1 tersebut diturunkan kepada Muhammad setelah Surat 74 ayat 30  yang artinya “Di atasnya adalah 19”.

(3) Al Qur’an terdiri dari 114 surah, 19×6.

(4) Ayat pertama turun (QS 96:1) terdiri dari 19 huruf.

(5) Surah 96 (Al Alaq) ditempatkan pada 19 terakhir dari 114 surah (dihitung mundur dari surah 114), dan terdiri dari 19 ayat

(6) Surat terakhir yang turun kepada Nabi Muhammad adalah Surah An-Nashr atau Surah 110 yang terdiri dari 3 ayat. Surah terakhir yang turun terdiri dari 19 kata dan ayat pertama terdiri dari 19 huruf.

(7) Kalimat Basmalah berjumlah 114 (19×6). Meskipun pada Surah 9 (At Taubah) tidak ada Basmalah pada permulaan surah sehingga jumlah Basmalah kalau dilihat pada awal surah kelihatan hanya 113, tetapi pada Surah 27 ayat 30 terdapat ekstra Basmalah (dan juga 27+30=57, atau 19 x 3). Dengan demikian jumlah Basmalah tetap 114.  

(8) Jika dihitung jumlah surah dari surah At Taubah (QS 9) yang tidak memiliki Basmalah sampai dengan Surah yang memuat 2 Basmalah yaitu S 27, ditemukan 19 surah.  Dan total jumlah nomor surah dari Surah 9 sampai Surah 27 diperoleh (9+10+11+…+26+27=342) atau 19×18. Total jumlah ini (342) sama dengan jumlah kata antara dua kalimat basmalah dalam Surat 27.

(9) Berkaitan dengan inisial surah, misalnya ada dua Surah yang diawali dengan inisial “Qaaf” yaitu Surah 42 yang memiliki 53 ayat dan Surah 50 yang terdiri dari 45 ayat. Jumlah huruf “Qaaf” pada masing-masing dua surat tersebut adalah 57 atau 19 x 3. Jika kita tambahkan nomor surah dan jumlah ayatnya diperoleh masing-masing adalah (42+53=95, atau 19 x 5) dan (50+45=95, atau 19 x 5). Selanjutnya initial “Shaad” mengawali tiga surah yang berbeda yaitu Surah 7, 19, dan 38. Total jumlah huruf “Shaad” di ketiga surah tersebut adalah 152, atau 19 x 8. Hal yang sama berlaku untuk inisial yang lain. 

(10) Frekuensi munculnya empat kata pada kalimat Basmalah dalam Al Qur’an pada ayat-ayat yang bernomor merupakan kelipatan 19 (lihat Tabel 3)       

Tabel 3: Empat kata dalam Basmalah dan frekuensi penyebutan dalam ayat-ayat yang  bernomor dalam Al Quran              

No.      Kata                                                 Frekuensi muncul            

1          Ism                                                          19           

2          Allah                                                    2698   (19×142)        

3          Al-Rahman                                             57    (19×3)           

4          Al-Rahiim                                             114    (19×6) 

 

(11) Ada 14 huruf arab yang berbeda yang membentuk 14 set inisial pada beberapa surah dalam Al Qur’an, dan ada 29 surah yang diawali dengan inisial (seperti Alif-Lam-Mim). Jumlah dari angka-angka tersebut diperoleh 14+14+29=57, atau 19×3. 

(12) Antara surah pertama yang berinisial (Surah 2 atau  Surah Al Baqarah) dan surah terakhir yang berinisial (Surah 68), terdapat 38 surah yang tidak diawali dengan inisial, 38=19×2.

(13) Al-Faatihah adalah surah pertama dalam Al-Quran, No.1, dan terdiri dri 7 ayat, sebagai surah pembuka (kunci) bagi kita dalam berhubungan dengan Allah dalam shalat. Jika kita tuliskan secara berurutan Nomor surah (No. 1) diikuti dengan nomor setiap ayat dalam surah tersebut, kita dapatkan bilangan:  11234567. Bilangan ini merupakan kelipatan 19. Hal ini menunjukkan bahwa kita membaca Al Faatihah adalah dalam rangka menyembah dan meng-Esakan Allah.      

Selanjutnya, jika kita tuliskan sebuah bilangan yang dibentuk dari nomor surah (1) diikuti dengan bilangan-bilangan yang menunjukkan jumlah huruf pada setiap ayat (lihat Tabel 4), diperoleh bilangan : 119171211191843 yang juga merupakan kelipatan 19.

Tabel 4: Jumlah huruf pada setiap ayat dalam Surah Al Faatihah

 

 

 alquranfatiha1.jpg

 

 (14) Ketika kita membaca Surah Al-Fatihah (dalam bahasa arab), maka bibir atas dan bawah akan saling bersentuhan tepat 19 kali. Kedua bibir kita akan bersentuhan ketika mengucapkan kata yang mengandung huruf “B atau Ba’” dan huruf “M atau Mim”. Ada 4 huruf Ba’ dan 15 huruf Mim. Nilai numerik dari 4 huruf Ba’ adalah 4×2=8, dan nilai numerik dari 15 huruf Mim adalah 15×40=600. Total nilai numerik dari 4 huruf Ba’ dan 15 huruf Mim adalah 608=19×32 (lihat Tabel 5).

Tabel 5. Kata-kata dalam Surah Al-Fatihah yang mengandunghuruf Ba’ dan Mim beserta nilai numeriknya 

 

 alquranfatihah2.jpg

Kejadian Di Alam Semesta yang Terkait dengan Bilangan 19 

Beberapa kejadian lain di alam ini dan juga dalam kehidupan kita sehari-hari yang mengacu pada bilangan 19 adalah:

·           Telah dibuktikan bahwa bumi, matahari dan bulan berada pada posisi yang relatif sama setiap 19 tahun

·           Komet Halley mengunjungi sistim tata surya kita sekali setiap 76 tahun (19×4).

·           Fakta bahwa tubuh manusia memiliki 209 tulang atau 19×11.

·           Langman’s medical embryology, oleh T. W. Sadler yang merupakan buku teks di sekolah kedokteran di Amerika Serikat diperoleh pernyataan “secara umum lamanya kehamilan penuh adalah 280 hari atau 40 minggu setelah haid terakhir, atau lebih tepatnya 266 hari atau 38 minggu setelah terjadinya pembuahan”. Angka 266 dan 38 kedua-duanya adalah kelipatan dari 19 atau 19×14 dan 19×2. 

 

Lima Pilar Islam (Rukun Islam) dan Sistem 19

Islam adalah agama yang dibawa oleh seluruh nabi sejak Nabi Ibrahim sebagai the founding father of Islam (misalnya lihat QS 2:67, 130-136; QS 5:44, 111; QS 3:52).Pesan utama yang disampaikan oleh seluruh Nabi sejak Nabi Ibrahim sampai Nabi Muhammad adalah sama yaitu menyembah Allah yang Esa, Shalat, Puasa, Zakat dan Haji. Allah menyempurnakan Islam melalui Nabi Muhammad. Jadi praktek shalat, zakat, puasa dan haji telah dilakukan dan diajarkan oleh Nabi-nabi sejak Nabi Ibrahim. Dari kelima pilar agama Islam, dapat ditunjukkan bahwa semua berkaitan dengan sistim bilangan 19 (kelipatan 19).

·                     Syahadat

Telah dibahas di atas bahwa pilar pertama agama Islam “Laa Ilaaha Illa Allah” didisain berdasarkan bilangan 19. 

·                     Shalat

Kata “shalawat” yang merupakan bentuk jamak dari kata “shalat” muncul di Al Qur’an sebanyak 5 kali. Ini menunjukkan bahwa perintah Allah untuk melaksanakan shalat 5 kali sehari dikodekan di Al Qur’an. Selanjutnya jumlah rakaat dalam shalat dikodekan dengan bilangan 19. Jumlah rakaat pada shalat subuh, zuhur, ashar, maghrib dan isya masing-masing adalah 2,4,4,3, dan 4 rakaat. Jika jumlah rakaat tersebut disusun menjadi sebuah angka 24434 merupakan bilangan kelipatan 19 atau (24434 = 19×1286). Digit 1286 kalau dijumlahkan akan didapat angka 17 (1+2+8+6) yang merupakan jumlah rakaat shalat dalam sehari. Untuk hari Jum’at jumlah rakaat Shalat adalah 15, karena Shalat Jum’at hanya 2 rakaat. Ini juga dapat dikaitkan dengan bilangan 19 (kelipatan 19). Jika kita buat hari Jum’at sebagai hari terakhir, maka jumlah rakaat shalat mulai hari Sabtu sampai Jum’at dapat ditulis secara berurutan sebagai berikut: 17 17 17 17 17 17 15. Jika urutan bilangan tersebut kita jadikan menjadi satu bilangan 17171717171715, maka bilangan tersebut merupakan bilangan dengan kelipatan 19 atau (19 x 903774587985). Jadi pada intinya shalat itu menyembah Tuhan yang Satu (ingat: 19 adalah total nilai numerik dari kata ‘waahid’). Surah Al-Fatihah yang dibaca dalam setiap rakaat dalam Shalat seperti dibahas sebelumnya juga mengacu pada bilangan 19. Selanjutnya, kata “Shalat’ dalam Al Qur’an disebutkan sebanyak 67 kali. Jika kita jumlahkan nomor surat-surat dan nomor ayat-ayat dimana ke 67 kata “Shalat” disebutkan, diperoleh total 4674 atau 19×246. 

·                     Puasa

Perintah puasa dalam Al Qur’an disebutkan pada ayat-ayat berikut:

– 2:183, 184, 185, 187, 196;

– 4:92; 5:89, 95;

– 33:35, 35; dan

– 58:4.

Total jumlah bilangan tersebut adalah 1387, atau 19×73. Perlu diketahui bahwa QS 33:35 menyebutkan kata puasa dua kali, satu untuk orang laki-laki beriman dan satunya lagi untuk wanita beriman. 

·                     Kewajiban Zakat dan Menunaikan Haji ke Mekkah

Sementara tiga pilar pertama diwajibkan kepada semua orang Islam laki-laki dan perempuan, Zakat dan Haji hanya diwajibkan kepada mereka yang mampu. Hal ini menjelaskan fenomena matematika yang menarik yang berkaitan dengan Zakat dan Haji. 

Zakat disebutkan dalam Al Qur’an pada ayat-ayat berikut 

 alquransurat-zakat.jpg

Penjumlahan angka-angka tersebut diperoleh 2395. Total jumlah ini jika dibagi dengan 19 diperoleh sisa 1 (bilangan tersebut tidak kelipatan 19). 

Haji disebutkan dalam Al Qur’an pada ayat-ayat

                           2:189, 196, 197;

                           9:3; dan

                           22:27.

Total penjumlahan angka-angka tersebut diperoleh 645, dan angka ini tidak kelipatan 19 karena jika angka tersebut dibagi 19 kurang 1.

Kemudian jika dari kata Zakat dan Haji digabungkan diperoleh nilai total 2395+645 = 3040 = 19x160.   

 

Penutup 

Secara umum disimpulkan bahwa Al Qur’an didisain secara matematis. Apa yang dibahas di atas hanyalah sebagian kecil dari ribuan bukti tentang desain matematis dari Al Qur’an dan khususnya tentang bilangan dasar 19 sebagai desain Al Qur’an yang dapat disajikan pada tulisan ini. Selain itu, tulisan ini hanya memfokuskan pada contoh-contoh yang sangat sederhana, sementara untuk contoh-contoh yang sangat kompleks tidak disajikan di sini karena mungkin akan sulit dipahami oleh orang yang tidak memiliki latar belakang atau kurang memahami matematika. Bilangan 19 yang juga berarti Allah yang Esa, dan juga berarti tidak ada Tuhan melainkan Dia, dapat dikatakan sebagai “Tanda tangan Allah” di alam semesta ini. Hal ini sesuai dengan salah satu firman Allah yang menyatakan bahwa seluruh alam ini tunduk dan sujud kepada Allah dan mengakui keesaan Allah. Hanya orang-orang kafir lah yang tidak mau sujud dan mengakui keesaan Allah. Allah dalam menciptakan Al Qur’an dan alam semesta ini telah melakukan perhirtungan secara detail, seperti firman Allah yang berbunyi: dan Allah menghitung segala sesuatunya satu per satu (secara detail)” (QS 72:28). Jumlahkan angka-angka pada nomor surah dan ayat tersebut !!!!!! Anda memperoleh angka 19 (7+2+2+8=19). Dari uraian di atas khususnya mengenai lima pilar Islam diperoleh kesimpulan yang sangat tegas bahwa pemeluk Islam adalah orang-orang yang pasrah dan tunduk menyembah dan mengakui keesaan Allah seperti yang ditunjukkan bahwa kelima pilar Islam tersebut berkaitan dengan sistim bilangan 19 (nilai numerik dari kata “waahid” atau Esa). Hal ini juga sesuai dengan Islam sendiri yang yang secara harfiah dapat berarti pasrah/tunduk.   Hal lain yang dapat diambil sebagai pelajaran dari sistim bilangan 19 sebagai disain Al Qur’an adalah terpecahkannya “unsolved problem” mengenai perdebatan di antara para ulama terhadap status “Basmalah” pada Surah Al-Faatihah apakah termasuk salah satu ayat dalam surah tersebut atau tidak. Dengan ditemukannya bilangan 19 sebagai disain Al Qur’an, bukti-bukti matematis pada tulisan ini telah membuktikan bahwa lafal “Basmalah” termasuk dalam salah satu ayat Surah Al-Fatihah.   Sebagai penutup, semoga tulisan ini dapat menambah keimanan bagi orang-orang yang beriman, menjadi tes/ujian bagi mereka yang belum beriman, dan menghilangkan keragu-raguan bagi mereka yang hatinya dihinggapi keragu-raguan akan kebenaran Al Qur’an. Allah akan membiarkan sesat orang-orang yang dikehendakiNya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendakiNya (QS 74:31).  

 

Catatan:

Untuk memverifikasi “keajaiban matematis” dari Al Qur’an anda perlu menggunakan Al Qur’an yang dicetak menurut versi cetak Arab Saudi atau Timur Tengah pada umumnya. Mengapa? Hasil penelitian yang saya lakukan, terdapat banyak perbedaan antara Qur’an versi cetak Indonesia pada umumnya dan Qur’an versi cetak Arab Saudi (kebetulan saya memegang Qur’an versi cetak Arab Saudi), meskipun perbedaan tersebut tidak berpengaruh pada makna/arti. Perbedaan tersebut hanya pada cara menuliskan beberapa kata. Meskipun demikian, jika mengacu pada “Keajaiban Matematis” dari Al Qur’an, Qur’an versi cetak Indonesia pada umumnya (yang disusun oleh orang Indonesia) menyalahi aturan yang aslinya sehingga keajaiban matematis tidak muncul. Saya hanya memberikan 2 contoh kata saja dari sekian kata yang berbeda penulisannya yaitu kata “shirootho” dan “insaana”. Menurut versi cetak Arab Saudi, tidak ada huruf “ALIF” antara huruf “RO’” dan “THO” pada kata “SHIROOTHO” (lihat di Surat Al Fatihah) dan antara huruf “SIN” dan “NUN”pada kata “INSAANA”, tetapi menurut versi cetak Indonesia pada umumnya terdapat huruf ALIF pada kedua kata tersebut. Pada versi cetak Arab Saudi, untuk menunjukkan bacaan panjang pada bunyi ROO dan SAA pada kata SHIROOTHO dan INSAANA, digunakan tanda “fathah tegak”. Saya paham, maksud orang menambahkan ALIF pada kedua kata tersebut agar lebih memudahkan bagi pembacanya, tetapi ternyata menyimpang dari aslinya. Maka dari itu anda menemukan jumlah huruf yang lebih banyak pada Surat Al Fatihah ayat 6 dan 7 dari yang saya tuliskan. Sebagai tambahan, salah satu ciri Qur’an versi cetak Indonesia pada umumnya adalah Surat Al Fatihah terletak pada HALAMAN 2, sementara versi cetak Arab Saudi, Fatihah berada pada HALAMAN 1.
Mengenai jumlah kata, kata harus didefinisikan sebagai susunan dari beberapa huruf (dua hrurf atau lebih), sehingga anda harus memperlakukan “WA atau WAU” sebagai huruf meskipun bisa diartikan dengan kata “DAN” dalam bahasa Indonesia. Perlakuan “WA” (misalnya pada kata “WATAWAA”) sebenarnya bisa disamakan dengan “BI” (pada kata BISMI), karena kebetulan BI bisa gandeng dengan kata berikutnya, sementara WA tidak bisa ditulis gandeng dengan kata yang mengikutinya. Jadi jangan hitung “WA” sebagai kata, tetapi sebagai huruf.

 

Daftar dacaan:

1.                  Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya.

2.                  Suwaidan, S., Numeric Miracles In the Holy Qur’an, http://www.islamicity.org

3.                  Berbagai sumber di http://www.submission.org dan website terkait
 





[1] 19 sebagai bilangan pembagi secara umum artinya apabila ada sebuah bilangan jika dibagi dengan 19 maka tidak akan menghasilkan sisa, misalnya 19; 38; 57 dst yang semuanya merupakan kelipatan 19.

 

 

 

67 Responses to “AL QUR’AN: SEBUAH KEAJAIBAN BERSIFAT MATEMATIS”

  1. ndarmogandul said

    walah tulisan apa ini,..ini namanya musyrik mempercayai hal yang ga perlu di percayai,… yakin aja lah Al Quran itu wahyu. jd ga usah dihubung2kan denagn sains ato apalah. sains itu berkembang dan relativitas berada disitu,..sedangkan Al Quran itu kebenaran yg mutlak bukan relatif

    • Anonymous said

      tulisan tsb menambah keyakinan, darimana pula alasan anda menyebutnya musyrik?

      • Anonymous said

        astaghfirullah….
        ndarmogandul@ ma’f ya akhi, kaya’x akhi hrus ngaca kembali dech trhadap ayat “khoirukum man ta’allama al-quran wa’allamahu”.

      • nadia said

        Allhammdullh..saya sudah belajar..dn memang benar..Allah punya rahasia dr semuany«subhanallah»
        Dn k’ajaiban angka 19 itu..benar..setiap huruf dlm alquran..ada hitungan ny.dn manusia tdk bisa membuatny

    • Anonymous said

      al quran memang bersifat mutlak dan tugas kita lah untuk mempelajarinya???mngapa anda mengatakan hal ini musyrik???dengan menganggap alkuraan itu adalah mutlak lalu anda tidak mempelajarinya???

    • Santoso Endro S said

      Mohon maaf ndarmogandul, marilah kita belajar agar meemiliki wawasan. Dampaknya jelas, yaitu kalau kita berkata tentunya santun dan memliki dasar. Bukankah Nabi Muhammad saw juga disuruh belajar oleh malaikat Jibril (QS 96: 1). Marilah kita tiru Nabi saw, jangan tak punya ilmu berkomentar. Saya pensiunan guru Kimia, contoh: orang yang tak belajar kimia tapi tahu lambang unsur kimia, dia lantas mereaksikan:
      S + Ga + P + Cl —-> SeGa Pecel (nasi pecel ala Madiun)
      Apakah ini nggak ngawur, rumus kimia benar, tetapi kaidah reaksi nggak bener. Maaf ini contoh yang mudah menurut latas belakang saya guru Kimia. Mudah-mudahan menjadi bahan renungan kita semua …., saya juga tidak mudah percaya kepada kyai, apalagi bapak Ali Said. Tetapi yang benar ‘Iqra dan tabbayun (klarifikasi), kalau benar iman kita kian kuat. Saya pun 10 tahun pernah jadi kristen, tetapi Allah memberikan hidayah harus saya syukuri nikmat itu dengan mengkaji firman Allah dengan sungguh-sungguh dan sunnah Nabi Agung Muhammad saw. Salam kenal buat Bapak Ali Said.

      Salam kenal juga buat Pak Santoso. Saya setuju dengan Bapak, Al Quran sendiri mengajarkan agar kita bersantun dalam berdebat bahkan ketika berdebat dengan orang lain. Quran juga mengajarkan agar kita jangan memperolok-olok sesembahan orang/agama lain karena mereka juga akan memperolok-olok Alloh yang kita sembah. Semoga kita semua selalau diberi hidayah dan mati dalam keadaan khusnul khatimah. Amien.

      Wassalaam.
      Ali

    • Likuan said

      Ih kamu ngaco!!!
      Padahal itu membuktikan bahwa hubungannya erat antara alquran dan sains

    • wahyu said

      emang wajar ajah indonesia majumundur kebanyakan orang pintar, tapi bukan di jalurnya,kalau ada saudara yg mempunyai penjelasan, kita sepatutnya renungi tujuan dari penjelasan tersebut,,,dan dari penjelasan di atas,,,itu benar,,,huruf 2x yang terkandung dalam al-quran mengartikan banyak hal,,,yang ber komen ga setuju / yg mencela penjelasan AL-Qur’an di atas itu berarti otaknya masih cetek,,,,cuman sok pintar ajah ,,sok tahu,,,hanya dirinya ajah yg paling tahu,,,,orang lain bodoh,,,gituh kan gan ,,,camkan itu,,,,,

    • Aldy said

      beginilah orang yang asal aja terhadap kitab….

      ITU bukanya musyrik,, anda kaya yang paling tahu tentang MAKNA musyrik itu kaya gimana.. ?????

      ini itu sebagai kajian saja, dan memberi tahu bahwa AL-Quran terdapat kode rahasia,, bukan kah Allah menyuru umat Nabi SAW untuk memperdalam makna dan mengetahui hakekat dan kesempurnaan AL-QURAN…????

      penjelasan yg di atas yang anda bilang MUSYRIK YANG MANA ???? apakah penjelasan di atas ada keterangan untuk Mempercayai ramalan ???? enggak kan..

      BUKAN KAH BANYAK ahli sains dan ahli lain2 bahkan ahli luar angkasa,, menemukan keajaiban sains lewat AL-QURAN dan keajaiban alam semesta lewat AL-QURAN ????

      So jadi kalo bahas begini MUSYRIK DIMANA ???

  2. alisaid said

    Ass. ww

    Pertama2 saya ucapkan terima kasih atas komentar Pak Darmo Gandul.
    Sebelum tulisan2 yang ada di web ini saya upload, saya telah kirim ke teman2 dan juga miling list di lingkungan komunitas muslim di Adelaide. Komentar mereka hanya ada dua yaitu “SUBHANALLOH/ALLOHU AKBAR” dan “OTAK ATIK MATUK”. Tapi yang menarik dari semua komen yg ada hanya 1 orang yang berkomentar OTAK ATIK MATUK yaitu dari temen saya oarng jawa dan berlatar belakang BUKAN ILMU EKSAKTA, jadi saya maklum, sementara yang lainnya adalah SUBHANALLOH /ALLOHU AKBAR”. Tetapi dengan komen anda yaitu “OTAK ATIK MATUK” pada tulisan yang lain di web ini, bagi saya pantas mengucapkan SUBHANALLOH karena ternyata ALLOH memang menciptakan semua berpasangan, dan komentar anda ada pasangannya.
    Saya bukan hanya yakin Al Qur’an itu wahyu, tetapi haqqul yakin dan saya juga yakin bahwa QUR’AN adalah mukjizat terbesar Nabi Muhammad. Alloh mencipatakan manusia dengan beragam budaya, suku, ras dan juga perbedaan dalam memandang sesuatu, termasuk dalam mengapresiasi Al Qur’an sebagai sebuah mukjizat.
    Bagi yang berlatar belakang seni, dia dapat mengapresiasi keindahan bahasa Al Qur’an sebagai karya seni Alloh yang tak terbandingkan.
    Kalau anda pernah belajar ilmu yang namanya NAHWU, SHOROF, BALAGHOH, anda akan bisa mengapresiasi keagungan Al Qur’an dengan melihat kompleksitas tata bahasa yang digunakan dan struktur kalimat yang ada dalam Al Qur’an.
    Bagi yang memiliki latar belakang SCIENTIST /ilmuan, dapat mengapresiasi keagungan Al Qur’an dengan melihat keserasian antara Al Qur’an dan Sains. Telah banyak ilmuan barat yang menemukan kebenaran dan masuk Islam melalui keserasian antara temuan mereka yang ternyata ada disebutkan dalam Al Qur’an.
    Bagi yang berlatar belakang MATEMATIKA, mereka bisa mengapresiasi keagungan AL Qur’an yang ternyata disusun secara matematis oleh Allah.
    Bagi yang berlatar belakang di luar semua yang tersebut di atas, dapat mengapresiasi keagungan Al Qur’an akan pesan-pesan yang ada, dan juga dengan melihat berapa banyak manusia yang mampu menghafal Al Qur’an.

    Saya maklum dengan komentar anda, karena memang Alloh menciptakan manusia dengan beragam perbedaan. Kalau anda bilang “OTAK ATIK MATUK” sama halnya mengatakan bahwa desain matematik yang ada di Al Qur’am merupakan suatu hal yang kebetulan. Bagi Allah, tidak ada suatu yang kebetulan. Allah menghitung segala sesuatunya satu per satu/secara detail (QS 72:28).

    Misalnya ada ayat yang menyatakan bahwa 1 hari menurut Allah, sama dengan 1000 tahun menurut perhitungan manusia. Saya percaya sepenuhnya terhadap pernyataan tersebut. Tetapi manusia diberi akal untuk berfikir. Lihat banyak sekali ayat ayat di Al Qur’an yang menyuruh manusia untuk berfikir. Alhasil, seorang ilmuan muslim berdasarkan ayat tersebut ternyata berhasil menemukan Metoda Al Qur’an untuk menentukan kecepatan cahaya.

    Kalau anda bilang “MUSRYIK”, bagian mana yang menurut anda ada unsur musrik, tunjukan dan mengapa. Kalau ngga jelas apa yang saya tulis, silakan dikonfirmasi sehingga bisa saya jelaskan.

    Saya hanya akan menanggapi komentar yang memiliki dasar, bukan asal ngomong. Saya gunakan media ini adalah untuk sharing kenowledge, wahana silaturahmi, dan wahana saling mengingatkan khususnya sebagai sesama muslim.

    Wassalam.

    Ali

  3. koeswa said

    bagus baget , sangat tertarik

  4. Rama Adiansyah said

    Knp Islam g bersatu?
    Knp org2 Islam slalu memperdebatkan hadist dan arti ayat Al Quran?..
    slama tdk menyimpang,knp mereka slalu tdk mau menerima?
    apakah mengaji Al Quran itu hanya sebatas membaca dan tau arti dari ayat Al Quran?..ad tmn yg menyalahkn kl mengaji Al Quran tdk hanya membaca tp mengaji Susunan Al Quran itu di buat,tetapi saya slalu dsalahkan?
    mungkin keterbatasan akan menjelaskan suatu hal adalh kekurangan dari sifat manusia..
    semoga umat Muslimin bukan hanya pintar berdebat tp pintar dlm bertindak..
    Amin

  5. […] merupakan bagian  dari disain Al Qur’an yang didasarkan pada ‘Sistem 19′ (Click di sini untuk membaca artikel tentang hal ini). Dalam Al Qur’an disebutkan ada 30 jenis bilangan bulat yang berbeda yaitu: 1, 2, 3, 4, 5, […]

  6. ummul choir os said

    assalamualaikum…
    sy tertarik untuk belajar sistem numerik quran, apa ada lokasi tempat kita mendalami pengetahuan ini? (di daerah jakarta)
    wassalamualaikum wr, wb.

    Wa’alaikum salam,
    Mengenai ada atau tidak lokasi tempat belajar mendalami sistem numerik Al Qur’an, saya tidak tahu. Saya sendiri belajar dari berbagai referensi termasuk kebetulan dulu waktu masih di SD ada sekolah agama di sore hari yang kebetulan salah satu materi sedikit menyinggung tentang nilai nujmerik huruf-furuf arab. Nilai-nilai numerik huruf arab dan huruf lainnya ada terdapat dalam berbagai sumber seperti buku-buku (di perpus pernah saya jumpai di Adelaide) dan internet.

    Wass. ww
    Ali

  7. Akhwan said

    Hati2 Boss, ntar angka-angka itu dipakai orang untuk pasang lotere, meramal jodo, menghitung hari kiamat dll. lho.

    Wass. Akhwan Akbar Fadel
    Tidak usah khawatir, tidak ada hal-hal yang bersifat mistik atau ramal-meramal di tulisan ini. Kalau mau menghitung hari kiamat itu lain lagi. Ada sebuah hadist di Al Ithqaan tentang dialog antara nabi dan sekelompok orang Yahudi tentang Initial Al Qur’an. Pada kitab “Al Ithqaan fii ulumil Qur’an” karya Jalaluddin As-Suyuti berbunyi (artinya) “orang yahudi dari Madinah datang menemui Nabi dan berkata: “Qur’an anda diawali dengan Alif,Lam,Mim karena Alif=1, Lam=30, Mim=40 ini berarti agama anda akan hidup hanya 71 tahun; Nabi Muhammada mengatakan “kami juga punya “Alif, Lam, Mim, Shad”, mereka mengatakan Alif=1, Lam=30, Mim=40, Shad=90, total 161. Apakah anda punya yang lain? Nabi menjawab “Ya” yaitu “Alif, Lam, Mim, Ra”. Yahudi berkata “ini lebih lama dan lebih berat lagi”, Alif=1, Lam=30, Mim=40, Ra=200 sehingga total 271. Mereka akhirnya menyerah dan mengatakan kami tidak tahu berapa banyak inisial lagi yang diberikan padanya (Muhammad)”. Selanjutnya, dalam QS 15:87 disebutkan “wa laqad aatainaka sab’an minal mastaani wal qur’aanil ‘adziim” yang artinya: “dan sungguh telah kami berikan kamu ‘SAB’AN MINAL MASTAANII’ dan al Qur’an yang agung”. Ada beberapa penafsiran terhadap kata SAB’AN MINAL MASTAANII. Secara harfiah kata ini sendiri ada dua terjemahan utama yaitu TUJUH yang BERULANG (seven oft-repeated) dan TUJUH PASANG (seven pairs). Paling tidak ada tiga penafsiran terhadap kata tersebut yaitu tujuh ayat dalam Surat Al Fatihah, tujuh Surat yang panjang-panjang dalam Al Qur’an, dan 14 (tujuh pasang) inisial yang berbeda yang ada dalam Al Quran. Berkaitan dengan penafsiran ketiga, dari 29 Surat yang berinisial dalam Al Qur’an, ternyata hanya terdapat 14 inisial yang berbeda. Kalau anda hitung nilai numerik ke-14 inisial yang berbeda yang ada dalam Al Qur’an, anda dapatkan 1709. Jika hasil penafsiran ayat ini dikombinasikan dengan hadist di atas, berarti kalau si Yahudi itu melanjutkan hitungannya, risalah Nabi akan berumur 1709 tahun (dalam hitungan hijriah), yang berarti Kiamat akan jatuh pada tahun 1710H atau bertepatan dengan 2280M. Renungkan angka-angka 1710 dan 2280. QS 43:61 menyatakan bahwa dalam diri Isa ada “sign of Hour (the end of the world)”, bahkan ada yang menerjemahkan ayat tersebut dengan (versi Inggris) “he (Jesus) is to serve as a marker for knowing the end of the world ….”. Kita tahu bahwa jarak antara kelahiran Nabi Isa dan Nabi Muhammad adalah 570 tahun. Angka ini juga merupakan angka dimana perbedaan antara tahun Masehi dan tahun hijriyah tepat 570 tahun yaitu 2280-1710=570. Perhatikan angka-angka 2280, 1710, dan 570 merupakan bilangan kelipatan 19. Sekali lagi itu bukan ramalan saya ….. Mengetahui tentang kapan Kiamat tidak penting karena kematian setiap saat menghadang kita, dan itulah yang harus kita persiapkan (menghadapi kematian).

    Wassalaam
    Ali

    • tantanwawa said

      ending skaligus nice point “Mengetahui tentang kapan Kiamat tidak penting karena kematian setiap saat menghadang kita, dan itulah yang harus kita persiapkan (menghadapi kematian”

      ^-^

  8. Salam Sukses Ali Said
    Semoga Allah Anugrahkan Ilmu dan keberkahan buat mu . Untuk sharing silahkan kunjungi kajian psiklogi Al Quran dan Al Quran melalui metode MSFQ informasi lebih lanjut bisda kunjungi http://www.gusiful.co.nr.trim
    wassalam

  9. Cis said

    Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.

    Subhanallah, bagus banget.Kepada mas ali said saya ucapkan terima kasih atas ketersediaannya untuk berbagi pengetahuan. Tapi begini mas, saya punya beberapa pertanyaan yang bikin saya penasaran nih, yaitu :
    1. Tentang kata ‘waahid’ yang merujuk pada Allah itu terdapat dalam surat apa saja dan ayat berapa,
    2. Dalam tabel 4 disebutkan bahwa jumlah huruf dalam surat al fatihah ada 139 huruf, tapi saya menghitung ada 141 huruf dan 29 kata. Perbedaannya terdapat pada ayat 6 dan 7 yaitu 19 dan 44 huruf, jadi saya mohon penjelasannya. Hal ini juga saya jumpai dalam penyebutan jumlah seluruh huruf dan kata dalam al qur’an, emang yang benar itu berapa,
    3. Apa sih hakikat dari basmalah itu sendiri, apakah basmalah itu termasuk ismul ‘azham.
    3. Kemudian disebutkan bahwa jumlah huruf hijaiyah itu ada 28 huruf, lantas bagaimana dengan keberadaan huruf hamzah, lam alif dan ta’ marbuthoh, dan berapa nilai numeriknya,
    4. O ya mas, kalau bisa saya ingin tau yang lebih dalam lagi tentang hal ini karena saya penasaran banget.
    Atas ketersediaan mas ali said untuk memberikan penjelasan atas pertanyaanku ini saya mengucapkan terimakasih.

    Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb.

    Wass. ww
    Buat Cis, sementara saya jawab pertanyaan 2 s.d 5 dulu,
    Ass. ww
    Sebelumnya saya ucapkan selamat dating di blog saya, silahkan nikmati hidangan yang ada ala kadarnya.
    Pertanyaan anda sungguh bagus sekali dan cukup panjang untuk menjawabnya.

    Jawaban #2
    Untuk memverifikasi “keajaiban matematis” dari Al Qur’an anda perlu menggunakan Al Qur’an yang dicetak menurut versi cetak Arab Saudi atau Timur Tengah pada umumnya. Mengapa? Hasil penelitian yang saya lakukan, terdapat banyak perbedaan antara Qur’an versi cetak Indonesia pada umumnya dan Qur’an versi cetak Arab Saudi (kebetulan saya memegang Qur’an versi cetak Arab Saudi), meskipun perbedaan tersebut tidak berpengaruh pada makna/arti. Perbedaan tersebut hanya pada cara menuliskan beberapa kata. Meskipun demikian, jika mengacu pada “Keajaiban Matematis” dari Al Qur’an, Qur’an versi cetak Indonesia pada umumnya (yang disusun oleh orang Indonesia) menyalahi aturan yang aslinya sehingga keajaiban matematis tidak muncul. Saya hanya memberikan 2 contoh kata saja dari sekian kata yang berbeda penulisannya yaitu kata “shirootho” dan “insaana”. Menurut versi cetak Arab Saudi, tidak ada huruf “ALIF” antara huruf “RO’” dan “THO” pada kata “SHIROOTHO” (lihat di Surat Al Fatihah) dan antara huruf “SIN” dan “NUN”pada kata “INSAANA”, tetapi menurut versi cetak Indonesia pada umumnya terdapat huruf ALIF pada kedua kata tersebut. Pada versi cetak Arab Saudi, untuk menunjukkan bacaan panjang pada bunyi ROO dan SAA pada kata SHIROOTHO dan INSAANA, digunakan tanda “fathah tegak”. Saya paham, maksud orang menambahkan ALIF pada kedua kata tersebut agar lebih memudahkan bagi pembacanya, tetapi ternyata menyimpang dari aslinya. Maka dari itu anda menemukan jumlah huruf yang lebih banyak pada Surat Al Fatihah ayat 6 dan 7 dari yang saya tuliskan. Sebagai tambahan, salah satu ciri Qur’an versi cetak Indonesia pada umumnya adalah Surat Al Fatihah terletak pada HALAMAN 2, sementara versi cetak Arab Saudi, Fatihah berada pada HALAMAN 1.
    Mengenai jumlah kata, kata harus didefinisikan sebagai susunan dari beberapa huruf (dua hrurf atau lebih), sehingga anda harus memperlakukan “WA atau WAU” sebagai huruf meskipun bisa diartikan dengan kata “DAN” dalam bahasa Indonesia. Perlakuan “WA” (misalnya pada kata “WATAWAA”) sebenarnya bisa disamakan dengan “BI” (pada kata BISMI), karena kebetulan BI bisa gandeng dengan kata berikutnya, sementara WA tidak bisa ditulis gandeng dengan kata yang mengikutinya. Jadi jangan hitung “WA” sebagai kata, tetapi sebagai huruf.

    Jawaban #3
    Hakekat basmalah bagi saya lafal basmalah menemptai tempat tersendiri bagi seorang muslim karena selalu diucapkan sebelum melakukan suatu perbuatan (perbuatan baik tentunya). Kalau and abaca-baca kitab Tafsir, disana ada penjelasan panjang lebar tentang lafal Basmalah, khususnya penjelasan tentang sifat “Rahman” dan “Rahim” Nya Alloh. Dengan sifat RahmanNya, Allah memberikan kasih saying kepada setiap makhluknya, dan juga kasih saying kepada baik Muslim (orang yang beriman) dan yang tidak beriman. Orang kafirpun tetap diberi rizki oleh Alloh karena sifat RahmanNya. Sementara itu, dengan sifat RahimNya Allah, kasih saying itu hanya ditujukan kepada orang-orang yang beriman saja. Jadi orang-orang yang beriman memperoleh kasih saying baik Rahman dan Rahim Nya Allah. Jadi tentu Ar Rahman dan Ar Rahiim pada lafal basmalah adalah bagian dari Ismul Azham Alloh.

    Jawaban #4
    Mengenai huruf HAMZAH, nilai numeriknya sama dengan nilai numeric huruf ALIF, huruf “TA’ MMARBUTOH” sama dengan huruf “TA”, sementara huruf Lam Alif terdiri dari dua huruf yaitu Lam dan Alif. Pengenalan huruf Lam Alif menurut penulis adalah memberikan contoh bagaimana menggabungkan antara huruf Lam dan Alif sehingga tidak ditulis seperti huruf U. Sementara itu keberadaan huruf HAMZAH menempati tempat tersendiri dalam Al Qur’an, dan itu merupakan bagian dari keajaiban Al Qur’an karena dengan adanya huruf Hamzah yang banyak ditemukan menempel pada huruf Alif dan Ya menjadikan jumlah huruf yang ada di Al Qur’an pada banyak kasus mengikuti kode 19.

    Semoga jawaban saya menjawab pertanyaan anda.

    Wass. ww
    Ali

  10. heru ss said

    Ass. salam hangat P Ali said.
    Al Qur’an sumber ilmu yang hakiki. sumber inspirasi menjadi panduan sukses sejati yang bergaransi.
    Pernah explore urutan 114 surat Al qur’an ?
    http://www.trainermuslim.com
    http://www.iq-sukses.net

    Waalaikum Salam
    Buat Pak Heru SS, Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya.
    Maaf, urutan 114 surat Al Qur’an yang dimaksud? Apakah urutan turunnya atau apa ya? Kalau urutan turunnya sudah pernah saya baca dan ada kode 19 juga yang bisa ditemukan dari urutan turunnya.

    Wass.
    Ali

  11. Cis said

    Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.

    Mas Ali, trimakasih atas jawabannya. Saya punya pertanyaan lagi ni mas, apa selain angka 19 sebagai kode matematika Al Qur’an ada lagi gak. Kalo ada tolong donk mas kasih tau saya. Trimakasih.
    Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb.

    Wa’alaikum salam,
    Kalau kode 19 merupakan kode secara umum dari Al Qur’an dan merupakan “miracle” dari Al Qur’an, tetapi keajaiban Al Qur’an secara matematis bisa dilihat dari isi/content dari ayat-ayat yang ada di Al Qur’an. Misalnya, dalam sebuah ayat Allah menyatakan bahwa Nabi Isa itu seperti Nabi Adam yang dilahirkan ke dunia ini tanpa ayah. Ada yang meneliti bahwa ketikan Allah menyatakan bahwa Nabi Isa itu sama seperti Nabi Adam, dalam Al Qur’an penyebutan kata “Isa” dan “Adam” secara matematis jumlahnya sama. Dan itu juga bagian dari keajaiban matematis.

    Wass. ww
    Ali

  12. ren said

    Subhanallah, saya yakin sekali akan hal ini..seorang teman saya menghitung nilai 19 (dengan dikali atau dibagi dengan angka tertentu…saya lupa angkanya)…ditemukan sebuah nilai urut (urutan bilangan dalam matematik) yang sifatnya sangat teratur, dalam setiap hasil operasi bilangan ditemukan nilai yang sama dan sangat teratur. Kemudian, nilai tersebut dipetakan dalam sumbu x dan y, dan ditarik sebuah grafik dari titik2 dalam sumbu tersebut, didapatlah sebuah grafik yang terbaca sebagai kalimat ALLAH….Subhanallah….

    Saya yakin sekali, mungkin bahasa saya indonesia, bahasa anda jawa, bahasa inggris atau bahasa urdu??? tapi matematika adalah bahasa universal…dimana bila saat ini saya menghitung ada 6 kambing, maka dikutub utarapun dihitung ada 6 kambing juga…

    Bukan berarti dengan mengutak-atik kata itu maka menjadi musyriklah kita….tapi ingat dengan angka 19, semoga menambah keimanan kita dan menjadikan kita dapat melihat ayat-ayat kauliyah dan kauniyah Allah yang tersembunyi…insya Allah.

    Tolong Bapak, mohon agar sering2lah mengulas masalah2 seperti ini, terima kasih

    Ass. ww.
    Sebuah komentar dan tambahan penjelasan yang menarik sekali, subhanalloh. Saya membuat blog ini karena terdorong semata-mata ingin berbagi ilmu. Sebenarnya, saya sudah menulis paper tentang Keajaiban Matematis dari Al Qur’an pada tahun 2005, dan saya kira umat Islam perlu mengetahui hal ini, sehingga bulan Puasa tahun lalu, saya sempatkan membuat blog untuk menjadi wahana saling berbagi ilmu.
    Terima kasih.
    Wass. ww
    Ali

  13. raini said

    Subhanallah, Allahuakbar!
    Banyak cara kita untuk beramal dalam hidup ini, saya kira cara Bapak dalam menjelaskan keajaiban Al-Qur’an sangat brilian sekali. Semoga menambah iman dan petunjuk bagi umat yang gersang imannya. Amin….

  14. Dani said

    Kyai Ali,
    Blog Pak Kyai ini bisa dijadikan khutbah Jumat. Boleh kan? 🙂

    Silahkan Pak Kyai Dani …..

    Wass. ww

  15. M. Bisri said

    Tuliasn anda adalah sebagian dari sekian banyak keajaiban matematis dalam al-qur’an, bahkan ada bebarapa buku yang secara resmi sudah diterbitkan oleh Republika, UIN Malang dan mungkin masih ada yang lain. Namun demikian kata yang paling tepat adalah “SUBHANALLOH” itulah sebagian dari keajaiban Allah yang ditunjukkan kepada manusia melalui Al-Qur’an.
    Masihbanyak teman-teman nkita yang tidak mau menerima dan menafsirkan hal-hal yang semacam itu. bahkan apa yang dikomentari oleh teman kita yang berjudul “OTAK ATIK ATUK” itupun karena beliau kurang memhami apa hikmah dari Al-Qur’an tesebut.
    Mungkin masih banyak lagi keajaiban-keajaiban yang lain.

  16. biru_tua said

    ya mungkin ini akan baik ketika kita berdakwah kepada orang kafir.

  17. subhanallah, ana sangat tertarik… betul2 membuktikan bahwa qur’an adalah kitab ilmu yang paling tinggi dan isinya adalah amalan ilmu yang paling tinggi, jkzl sekh ali said

  18. Warno said

    Assalaamu’alaikum wr wb ustadz Ali Said yang Insya Allah selalu dalam cinta dan Ridha Allah SWT… Amiiin..

    Subhanallah… Sungguh perkasanya Allah SWT. Memang AlQur’an penuh dengan keajaiban2 dan dari sudut pandang matematika adalah salahsatunya. Ana sangat tertarik sesuatu apapun tentang Al Qur’an, karena itu ana mohon izin untuk menuliskan kembali isi dari blog ustadz ini pada blog ana, ketepatan ana baru belajar buat blog, dan juga Ana mohon izin juga mengumpulkan isi blog ini untuk selanjutnya ane jadikan E-Book yang kemudian ane akan sebarkan kepada setiap orang yang membutuhkannya, niat ane ini semata mata untuk sarana dakwah. mohon jawaban izinnya Ustadz. Jazakallah.. 🙂

    Wa’alaikum salam ww.
    Silahkan, dengan senang hati. Semua yang ada di blog ini bebas dikutip dan disebarluaskan.
    Trims

    Wassalaamu’alaikum ww
    Ali

  19. Muhammad Tahir said

    SUBHANALLAH… ALLAHU AKBAR…

    Saya juga minta izin men-copy blog anda…

    Silahkan dengan senang hati, semoga anda mendapatkan pahala dari Alloh SWT.
    Wassalaam
    Ali

  20. cece said

    subhanallah…. kebenaran Al-Quran akan selalu mencul untuk menjatuhkan argunen2 kaum orientalis yang selalu mengatalan bahwa Al-Quran adalah buatan Nabiyallah semata….. Semoga Allah meridhai apa yang kita kerjakan…

  21. Filz... said

    Logika itu penting!
    dan logika tertinggi itu milik Allah SWT. betul?

  22. tari said

    Alhamdulillah ……
    infonya membantu banget buat tugas Kuliah ku, ” Perkembangan Ilmu Fisika, Kimia, Biologi menurut perspektif Islam ( alQur’an ) dan Barat..
    jadi dapet banyak contoh2nya__
    ternyata ilmu2 itu bisa juga kita peroleh lewat alQur’an …

    jadi menambah cintaQ sama Al-Qur’an__
    ^^

  23. tidak ada kata yg dapat aku ucapkan. selain SUBHANALLOH!!!!!!

  24. Minta ijin copas, Bos.

  25. hajaril aswad said

    Assallammualaikum,

    “Hanya ALLOH Yang Dapat Menentukannya – Hanya ALLOH Yang Mengerti Segalanya & Nabi MUHAMMAD S.A.W & Nabi – Nabi Sebelumnya Adalah Utusan NYA serta AL- Quran,Injil,Taurat, Jabur AdaLAH KITAB PEMERSATU Untuk Mahluk Ciptaan ALLOH Yang Diturunkan Di Jagat Raya Ini “

  26. helmi said

    ass..sebelumnya saya mau meminta maaf, tapi saya penasaran hubungan antara otak kita dengan jagad raya dan alquran..
    apakah teman – teman bisa memberikan penjelasan mengenai hal yang dimaksud diatas ? terimakasih
    Wassalamualaikum

  27. assalamualaikum wr wb
    mau tanya “adakah dari huruf hijaiyah yang tidak masuk dalam surah al fatihah?”

    Waalaikum salam ww
    Jawabannya ada, misalnya huruf “tsa” dan bisa dicek beberapa huruf lain.

    Wassalaamualaikum ww
    Ali

  28. Anonymous said

    inilah wahyu, yang di sebut sebagai mu’jizat, dibaca kemudian di kaji. menghasilkan ilmu pengetahuan yang dahsyat, yang waupun pada dasarnya yang dahsyat itu wahyunya, bukan hasil kajianya, demikian ALLOH menjelaskan kepada manusia yang di bri akal supaya dapat membuktikan ketaukhidan ALLOH dengan segala kesempurnaanya,saya sangat berterima kasih kepada yang mengulas pada situs ini. benar – benar menjawab atas ketertinggalan saya atas pemahaman AL-QUR’AN, dengan segala isinya , yang menghantarkan alam pikiran dan amalan saya tentang islam menjadi haqul Yakin trim

  29. oepik said

    Aslkum ustadz Ali
    Setelah membaca blog ini saya semakin bangga menjadi seorang muslim yang memiliki kitab Al Quran. Meskipun saya tidak begitu mendalami matematika, karena saya orang Biologi, tetapi ulasan seperti ini perlu semakin banyak dikembangkan. Semoga saja banyak sarjana eksakta atau pun ilmu lain yang membuat blog kajian seperti ini berdasarkan ilmu yang dimilikinya. Saya yakin Al Quran mampu memuaskan hasrat ilmiah para saintis di bidangnya masing-masing dan mencerahkan umat.
    Saya banyak bertemu dengan adek2 mahasiswa sains yang sangat rindu kajian seperti ini. Karena banyak dari dosen2 mereka yang lebih bangga pada buku teks dan literatur barat yang” mengalienasi” pendekatan al Quran dalam sains. Seolah Al Quran itu doktrin bagi agamawan di pesantren saja dan membuat sains mandeg. (Padahal setahu saya itu pemikiran saintis barat terhadap Dark Age dan dominasi gereja di eropa waktu itu). Jazakallah

  30. […] https://alisaid.wordpress.com/2007/10/26/al-qur%E2%80%99an-sebuah-keajaiban-bersifat-matematis/ Share this:TwitterFacebookLike this:SukaBe the first to like this post. Comments RSS feed […]

  31. […] dari: https://alisaid.wordpress.com/2007/10/26/al-qur%E2%80%99an-sebuah-keajaiban-bersifat-matematis/    […]

  32. Anonymous said

    ass,,wr,wb……….
    ALLAHHU AKBAR…!!!!
    Afwan ,,,ana minta izin mengcopy blog anda boleh,,,,?????

  33. Assalamu alaikum wr.wb.
    Masya Allah… Allahu Akbar.

  34. Anonymous said

    ALHAMDULILAH..seharusnya semua orang membaca blog ini sehingga bisa memahai bahwasanya AL QURAN bisa dibuktikan secara ilmiah….kok masih ada orang yang meragukan AL QURAN …MASA ALLAH…

  35. nauvhy said

    subhanallah……..

  36. Linda said

    Assalamu’alaikum Wr Wb
    kak Ali, afwan mau nanya, jika perhitungan jumlah huruf hanya dapat dilakukan dengan Al-Qur’an terbitan Arab, apakah frekuensi huruf pun harus sama atau dapat juga menggunakan terjemahan B.Indonesia ? Dan bagaimana mekanisme perhitungannya ? Apakah dalam penghitungan kata “malaaikah” kata ulang malaikat2 dihitung 1 atau 2?
    Saya telah mencoba menghitung melalui pencariann kata Al-Qur;an online terjemahan B.Indonesia, namun tidak menemui kecocokan dengan data yang kakak kemukakan
    kata “dunia”
    saya hitung dengan tidak menyertakan kata yang dalam tanda kurung ditemukan sebanyak 130, sedangkan untuk kata “akhirat” saya temukan 117 kata. Selanjutnya, kata “hidup” saya temukan sebanyak 66 kata dan kata “mati” sebanyak 11k kata.
    Mohon bantuan penjelasannya ya kak 🙂

    Wassalaamu’alaikum ww
    Sepertinya harus yang asli Bahasa Arab, karena kata ganti “hu”, “huwa” atau “hiya” di Terjemahan Bahasa Indonesia biasanya pada konteks tertentu diterjemahkan dengan merujuk kepada siapa kata ganti tersebut.

    Wassalaam

    Ali

  37. Anonymous said

    masyaallah……….hadzihir rohmah…..syukron ya akhi

  38. Yuhka said

    Informasinya sangat bermanfaat. Sikap yang reaktif dan menjelek-jelekan karya orang lain, termasuk tulisan, mungkin perlu introspreksi kembali terhadap diri sendiri. Bukankah Syetan dikeluarkan dari surga karena kesombongannya. Supaya tidak sombong, kita perlu tabayyuun dan belajar, dan tidak perlu menampilkan sosok yang lebih benar atau lebih baik.

    Assalaamualaikum ww
    Terimakasih telah mengingatkan,

    Wassalaam ww
    Ali

  39. Anonymous said

    Bang Ali Said …
    Thanks Bang … ternyata kita harus Iqro’ …

  40. Anonymous said

    Assalaamualaikum Wr Wb, ustad.. ane kebetulan pernah baca tulisan KH.Fahmi Basa meski tidak paham dan materi bahasannya mengenai matemateka Qur’an sama seperti artikel/blog ini, dan Subhanaallah… kekaguman dan keyakinan ane makin menjadi2 ketika banyak hal dijelaskan disitu, mau nanya ustad..? apakah sudah diketemukan dalan Al-Qur’an cara perhitungan sifat/watak atau karakter manusia bila dilihat dari Tanggal-Bulan-tahun kelahiran…? trimakasih

    Saya belum pernah membaca temuan tersebut. Kalau tanggal bulan-tahun pakai tahun kalender yang mana? Masehi atau Hijriyah?

  41. masanto said

    Subhanallah,,saya sungguh terkesan dengan blog anda…terimakasih buat pencerahannya…semakin dalam keimanan saya terhadap Islam,,,ada hal lain yg menggelitik pertanyaan saya,,,(mudah2an saya tidak terlambat apakah sudah pernah dibahas atau belum)…yakni mengenai kenapa Allah SWT membagi Al-quran menjadi 30 Juz?,,kenapa harus 30 Juz? apakah ada maksud tertentu yang Allah sengajakan Alquran dibuat 30 Juz…semoga bung Ali Said berkenan membahasnya disuatu waktu nanti…Terimakasih,,,Assalamualaikum!

  42. Anonymous said

    Subbhannallah…begitu besar rahasia Allah yang tersurat dalam Alqurr’an hanya orang yang mau belajar & berfikirlah yang mampu mengungkap rahasia kebesaran Allah dalam Alqur’an. Kebanyakan orang menyimpan Alqur’an hanya sebagai benda pajangan dirumahnya, sayang sekali kl jarang diamalkan. Apalagi dimaknai isinya.

  43. Anonymous said

    Subbhannallah…betapa besarnya rahasia Allah yang terkandung dalam Allqur’an, hanya orang2 yang mau belajar dan berfikirlah yang mampu memaknai rahasia yang terkandung didalamnya. Saya sangat prihatin kenapa kebanyakan dari orang muslim sendiri hanya menyimpan Alqur’an sebagai pajangan dirumahhnya, jarang menjadikannya sebagai pedoman dan amalan harian. Apalagi mengkajinya. Bukannkah Allah sendiri memerintahkan untuk menjadikannya sebagai pedoman kehidupan. Luar biasa yaa..ternyata Allah itu menciptakan huruf demi huruf, ayat demi ayat,surat dan jus bukan tanpa alasan. Mempelajari Alqur’an ibaratkan mengarungi luasnya lautan samudranya Allah..

  44. deby yuliansyah said

    boleh saya copas di blog saya dengan sumbernya?

    Silahkan dengan senang hati
    Ali

  45. Muhammad Ishaq Rahmatulloh said

    subhanallah, saya bisa cari tahu mengenai ini..??
    saya Mahasiswa jurusan Matematika, kebetulan tertarik menjadikan materi ini sebagai skripsi saya…referensi yang memadai kira2 apa aja ya akhi??

    Referensi tentang hal ini sebagian besar belum berupa buku dan banyak tersebar di internet. Sudah banyak sekali yang meneliti termasuk bunyi sejumlah ayat yang kemudian ditafsirkan dengan bukti-bukti yang terjadi di alam semesta, misalnya saya pernah baca tentang ayat yang menerangkan bahwa Alloh menciptakan sesuatu sesuai dengan kadar dan ukurannya telah dibuktikan dengan panjang lebar kebenarannya dengan sejumlah bukti-bukti empiris dari Ciptaan Alloh yang terbentang di alam semesta ini.

    Wassalaam ww

    Ali

  46. Dzulfikar said

    Semoga Kita Bisa Mengambil ibroh dari hal ini

  47. Haidar said

    Subhaanallah

  48. arif said

    subhanallah

  49. subhanallah

  50. Anonymous said

    Tafsiran berdasarkan angka harus dilakukan tanpa adanya kepentingan pribadi atupun Mazhab, karena tafsiaran angka terlihat sangat logis namun bisa menyesatkan apalagi sudah terpengaruh oleh Persepsi. Dalam hal ini si Peneliti telah mempersepsikan bahwa angka 19 merupakan suatu “kebenaran” yang telah dikultuskan, bila nilai sesuatu bisa dibagikan dgn angka 19 berarti hal itu benar dan bila tidak habis dibagi 19 maka si peneliti akan menjadi ragu

    Komentar: 19 adalah pola yang banyak ditemukan dalam Al Quran. Bahkan pola matematis lain berbasis angka 7 juga ditemukan (lihat di file lain dalam blog ini). Ini semata-mata pola matematis yang bagi punya latar belakang matematis (suka matematika), hal tersebut merupakan suatu yang mengagumkan. Saya tidak memaksa anda untuk percaya, dan saya tidak pernah mengatakan jika tidak habis dibagi 19 menjadi suatu keraguan.

  51. samiani said

    makasi nambah wawasan banget buat saya,
    bisa di share gak ni mas/mba ?

  52. nadia said

    Allhammdullh..saya sudah belajar..dn memang benar..Allah punya rahasia dr semuany«subhanallah»
    Dn k’ajaiban angka 19 itu..benar..setiap huruf dlm alquran..ada hitungan ny.dn manusia tdk bisa membuatny

  53. nadia said

    Intinya..kita cuma harus percaya Allah itu Esa
    Alquran..itu adalah sebagai pedoman
    K’banyakan orang cm bisa bc alquran..arab maupun inggris
    Tapi tdk tau makna dn isiny

  54. nadia said

    Allah maha tau segalany
    Tujuan kita kmn..pun tau
    Isi hati kita pun tau..«subhanallah»
    Semua begitu detil…
    Intiny cm satu percaya Pada Nya..dn Alquran..

  55. nadia said

    Kalo pun manusia yang bikin kode”ny pasti akan bingung..saya baru menghitung satu surat saja sudah pusing..gmn manusia mau bikin
    Karena di setiap huruf dalam alquran..«subhanallah..»mengandung makna..
    Subhanallah..Allah tulis semua kode angka dlm huruf arab
    Intinya..hanya percaya..klo Alquran itu adalah dr Allah..dn harus percaya pada Allah dn Alquran
    Bukan dr ucapan orang..hanya coba pelajari

Leave a reply to Linda Cancel reply